Hasil Pencarian

Selasa, 10 Februari 2009

Barcode dan jenis-jenisnya

Di awal perkembangannya, penggunaan kode baris dilakukan untuk membantu proses pemeriksaan barang-barang secara otomatis pada supermarket. Tetapi saat ini kode baris sudah banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti misalnya digunakan sebagai kartu identitas, kartu kredit dan untuk pemeriksaan secara otomatis pada perpustakaan.

Kode baris digambarkan dalam bentuk baris hitam tebal dan tipis yang disusun berderet sejajar horisontal. Untuk membantu pembacaan secara manual dicantumkan juga angka-angka dibawah kode baris tersebut. Angka-angka tersebut tidak mendasari pola kode baris yang tercantum. Ukuran dari kode baris tersebut dapat diperbesar maupun diperkecil dari ukuran nominalnya tanpa tergantung dari mesin yang membaca.


 

Barcode ada dua bentuk :

  1. Barcode satu dimensi (1D)
  2. Barcode dua dimensi (2D)


 

Barcode satu dimensi

Barcode satu dimensi biasanya dinamakan linear bar codes (kode berbentuk baris). Contoh barcode satu dimensi adalah sebagai berikut :

  • Code 39 (code 3 of 9)

    Adalah sebuah barcode alphanumerik (full ASCII) yang memiliki panjang baris yang bervariasi. Aplikasi barcode jenis code 39 adalah untuk inventory, asset tracking dan digunakan pada tanda pengenal identitas.


Gambar 1. Barcode jenis Code 39


 

  • Code 128

    Adalah suatu barcode alphanumerik (full ASCII) yang memiliki kerapatan (density) yang sangat tinggi dan panjang baris yang bervariasi. Barcode code 128 ideal untuk aplikasi seperti shipping and
    warehouse management (pangaturan maskapai pelayaran dan pengelolaan gudang).

Gambar 2. Barcode jenis Code 128


 

  • Interleaved 2 of 5

    Adalah sebuah barcode yang berbentuk numerik dan memiliki panjang baris yang bervariasi. Barcode interleaved 2 of 5 dapat dipergunakan untuk aplikasi industri dan laboratorium.

    Gambar 3. Barcode jenis Interleaved 2 of 5

  • UPC (Universal Product Code)

    Adalah sebuah barcode yang berbentuk numerik dan memiliki panjang baris yang tetap (fixed). UPC digunakan untuk pelabelan pada produk-produk kecil/eceran (retail product labeling). Simbol ini dibuat untuk kemudahan pemeriksaan keaslian suatu produk. Bilangan-bilangan UPC harus diregistrasikan atau terdaftar di Uniform Code Council.

    Gambar 4. Barcode jenis UPC


 

Barcode dua dimensi

    Adalah barcode yang dikembangkan lebih dari sepuluh tahun lalu, tetapi baru sekarang ini mulai semakin populer. Barcode dua dimensi ini memiliki beberapa keuntungan dibandingkan linear bar codes (barcode satu dimensi) yaitu, dengan menggunakan barcode dua dimensi, informasi atau data yang besar dapat disimpan di dalam suatu ruang (space) yang lebih kecil. Contoh barcode dua dimensi adalah "symbology PDF417" yang dapat menyimpan lebih dari 2000 karakter di dalam sebuah ruang (space) yang berukuran 4 inch persegi (in2).

Gambar 5. Barcode jenis PDF417


 


 

Cara sebuah computer-scanner membaca sebuah barcode

Suatu bilangan barcode tunggal sebenarnya terdiri dari tujuh unit. Satu unit terdiri dari salah satu warna hitam atau putih. Sebuah unit yang berwarna hitam ditunjukkan dengan sebuah bar, sedangkan yang berwarna putih ditunjukkan dengan sebuah space (spasi). Cara lain penulisan barcode adalah dengan bilang "1" untuk menyatakan black bar dan bilangan "0" untuk menyatakan white space. Misalnya, tujuh unit berikut ini adalah 0011001 dapat dinyatakan sebagai berikut space-space-bar-bar-space-space-bar.

    Sebuah barcode UPC bilangan di sisi bagian kiri barcode (kode perusahan/manufaktur) dikodekan berbeda dengan bilangan di sisi bagian kanan (kode produk). Bilangan yang berada sebelah kiri merupakan kebalikan dari bilangan yang ada di sebelah kanan, misalkan jika bar disebelah kanan berarti sebuah space di sebelah kiri. Pengkodean disebelah kanan dinamakan kode even parity sebab unit black bar-nya berjumlah genap. Sedangkan pengkodean disebelah kiri dinamakan kode odd parity sebab unit black bar-nya berjumlah ganjil. Bilangan-bilangan yang dikodekan mempunyai perbedaan untuk tiap-tiap sisi barcode, sehingga barcode dapat dibaca (scanned) dari sebelah kiri maupun dari sebelah kanan.


 


 


 


 


 


 


 

Tabel berikut ini adalah pengkodean sisi kiri dan sisi kanan yang dipisahkan ke dalam tujuh unit.


Penjelasan tabel pengkodean di atas adalah sebagai berikut :

  1. Seperti yang sebelumnya disebutkan bahwa bilangan-bilangan sebelah kiri merupakan kebalikan dari bilangan-bilangan disebelah kanan.
  2. Setiap barcode memiliki empat buah "mark" (marka) yang berbeda. Sebuah marka dapat terdiri dari salah satu black (bar) atau white (space). Marka-marka tersebut lebarnya bermacam-macam, tetapi jumlahnya selalu empat. Contohnya, bilangan pengkodean yang berada di sebelah kiri pada bagian angka "0" yaitu 0001101 berarti terdiri dari 3 space (marka 1), 2 bar (marka 2), 1 space (marka 3), dan 1 bar (marka 4).
  3. Pengkodean di sisi kiri selalu dimulai dengan sebuah space atau "0" dan berakhir dengan sebuah bar atau "1". Sedangkan untuk sisi sebelah kanan selalu dimulai dengan sebuah bar atau "1" dan berakhir dengan sebuah space atau "0".


 

Untuk lebih jelasnya, lihat tabel spesifikasi barcode jenis UPC berikut ini :



 


 


 


 


 


 


 



 

Keterangan gambar barcode : Komputer tidak membaca bilangan yang berada di bagian bawah barcode, tetapi bilangan tersebut dicetak agar orang dapat membaca barcode dengan mudah bila diperlukan.

  • Number System Character : angka ini merupakan sebuah sistem bilangan barcode UPC yang mengkarakteristikan jenis-jenis khusus pada barcode. Di dalam barcode UPC, Number System Character ini biasanya terletak disebelah kiri barcode.

    Kode-kode pada Number System Character adalah sebagai berikut :

  • 0 - Standard UPC number.
  • 1 - Reserved.
  • 2 - Random weight items like fruits, vegetables, and meats, etc.
  • 3 – Pharmaceuticals
  • 4 - In-store code for retailers.
  • 5 - Coupons
  • 6 - Standard UPC number.
  • 7 - Standard UPC number.
  • 8 - Reserved.
  • 9 - Reserved.


 

  • 3 Guard Bars : ada tiga guard bars yang ditempatkan di awal, tengah dan akhir pada barcode. Guard bars bagian awal dan akhir di-encode-kan sebagai "bar-space-bar" atau "101". Guard bar bagian tengah di-encode-kan sebagai "space-bar-space-bar-space" atau "01010".
  • Manufacturer Code : kode perusahaan ini ada lima digit bilangan yang secara khusus menentukan manufaktur suatu produk. Kode perusahaan/manufaktur ini dilindungi dan ditetapkan oleh Uniform Code Council(UCC).
  • Product Code : kode produk ini ada lima digit bilangan yang ditetapkan oleh perusahaan/manufaktur untuk setiap produk yang dihasilkannya. Untuk setiap produk yang berbeda dan setiap ukuran yang berbeda, akan memiliki kode produk yang unik.
  • Check digit : disebut sebagai digit "self-check". Check digit ini terletak di bagian luar sebelah kanan barcode. Check digit ini merupakan suatu " old-programmer's trick" untuk mengvalidasikan digit-digit lainnya (number system character, manufacturer code, product code) yang dibaca secara teliti.

Kode Rahasia Ponsel


KODE AKSES NOKIA


*3370# LCD test


*#30# Menampilkan 'private number' yg menghubungi Anda


*#73# Mereset timer ponsel dan skor game (pd bbrp ponsel)


*#7780# Mengembalikan ke setting pabrik (factory setting)


*#2820# Alamat IP perangkat Bluetooth (hanya utk yg memiliki fitur Bluetooth)


xx# Akses cepat ke nama/nomor telepon di phonebook ponsel misal 20#


Tombol OFF Menekan dg singkat, utk berpindah antar profile


*3370# Mengaktifkan ENHANCED FULL RATE Codec (EFR). Ponsel Nokia Anda akan


memakai kualitas suara terbaik, namun fitur ini memerlukan energi lebih shg


sedikit menguras daya baterai. Catatan: kode ini tidak berlaku di ponsel2 Symbian.


#3370# Menonaktifkan Enhanced Full Rate Codec (EFR)


*#4720# Mengaktifkan Hall Rate Codec. Ponsel Nokia Anda akan menggunakan


kualitas suara lebih rendah shg bisa menghemat energi baterai sekitar 30%


#4720# Menonaktifkan Half Rate Codec


*#0000# Menampilkan versi software ponsel. Baris pertama menunjukkan versi software, baris kedua menunjukkan tgl pembuatan software, baris ketiga tipe kompresi yg digunakan.


*#9999# Kode alternatif jika *#0000# tidak bekerja


*#06# Melihat nomor international Mobile Equipment Identity (nomor IMEI)


*#21# Mengecek nomor panggilan "All Calls" yg digunakan


*#2640# Menampilkan kode keamanan ponsel yg digunakan (bila masih menggunakan standard kode tidak akan terlihat)


*#43# Mengecek status "Call Waiting"


*#61# Untuk mengecek nomor pemanggil yg dialihkan ketika tak Anda jawab (Jika Anda mengaktifkan Call Divert/pengalihan panggilan)


*#62# Mengecek nomor pemanggil yg dialihkan ketika ponsel Anda di luar jangkauan (jika Anda mengaktifkan Call Divert/pengalihan panggilan)


*#67# Mengecek nomor pemanggil yg dialihkan ketika ponsel Anda sedang sibuk(Jika Anda mengaktifkan call Divert/pengalihan panggilan)


*#7370# hard reset (hp symbian)




**21*number# Menghidupkan pengalihan "All Calls" pada nomor yg diisi


**61*number# Menghidupkan pengalihan "No Reply" pada nomor yg diisi


**67*number# Menghidupkan pengalihan "On Busy" pada nomor yg diisi


*#67705646# Mengganti Logo Operator Logo pada Nokia 3310 dan 3330


*#746025625# Menampilkan status SIM Clock. Jika ponsel Anda mendukung fitur penghemat energi akan keluar tulisan "Sim Clock Stop Allowed", artinya Anda mendapatkan waktu standby yg lebih panjang.


*#7760# Menampilkan kode pabrikan (utk sebagian besar ponsel tipe lama)


*#92702689# Memunculkan: 1.Serial Number (nomor serial), 2.Date Made (tgl


pembuatan), 3.Purchase Date (tgl pembelian), 4. Date of last repair (tgl


terakhir perbaikan / 0000 utk yg belum pernah diperbaiki). 5. Transfer User


Data. Di bbrp ponsel, untuk keluar dari mode ini Anda harus merestart ponsel.




*#7370925538# (valet code reset) 6230


*#746025625# [*#sim0clock#]


*#92702689# [*#war0anty#]



nokia tipe 2600, 2660, 2310


*#5512# untuk membuat layar jd miring kesamping


*#5513# untuk membuat layar terbalik


*#5514# coba sendiri


*#5515# coba sendiri


*#5511# netralin